Apasih OCB itu?

Minggu, 30 Oktober 2011
Banyak yang bertanya “Apasih OCB itu?” Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh teman-teman saya di twitter. Mereka penasaran karena setiap anak Akuntansi UII pasti mengeluhkan tentang mata kuliah ini.

Saya beri gambaran sedikit tentang mata kuliah (matkul) ini. Matkul ini adalah mata kuliah wajib. Sebenarnya kalau dilihat di jadwal pelajaran tidak tercantum pelajaran ini karena di jadwal tertulis mata kuliah Bahasa Inggris pada hari Senin sampai Kamis dan komunikasi bisnis pada hari Jumat. Ternyata mata kuliah ini berlangsung hanya sampai UTS dan setelah itu pelajaran sesuai jadwal sebenarnya. Matkul ini dimulai pada pukul 15.30-17.10 dan khusus hari jumat pada pukul 09.25-11.05. Formalnya sih seperti itu tetapi pada kenyataannya teman-teman selalu datang terlambat, kadang ada yang terlambat sampai 30 menit. Waktu pulang pun tidak selalu tepat, biasanya kami pulang pukul 17.30. Kelas saya adalah kelas K yang berjumlah 36 anak dengan dosen pengampu Rizky Syafrina, S.Psi atau biasa kami panggil Mba Nonon. Pada kuliah ini kami diberi 2 buku pegangan yaitu modul yang berisi ringkasan materi dan sebuah workbook. Workbook inilah yang sebenarnya sering kami keluhkan karena di workbook ini berisi tugas-tugas. Tugas-tugas ini diberikan setiap hari sesuai materi yang diberikan pada hari itu. Tiap hari kami mendapat materi dan tugas dengan tema yang berbeda.

Saat pertamakali mengikuti kuliah OCB saya belum mengerti apa maksud dan tujuannya mengikuti kuliah ini. Awalnya masih berpikir seberapa pentingnyakah mengikuti pelajaran ini? Saya berkuliah di jurusan Akuntansi tetapi mengapa harus mengikuti mata kuliah yang berhubungan dengan psikologi? Saya sangat malas untuk datang ke kampus di sore hari, apalagi jarak kuliah pagi dan sore sangatlah lama sehingga waktu kosong tersebut hanya diisi dengan beristirahat di rumah. Dosen memberi tau bahwa mata kuliah ini menunjang softskill kami, tapi tetap saja saya belum ngeh dengan apa yang dimaksud softskill.

Setelah beberapa kali pertemuan akhirnya saya mulai tertarik berada di kelas sore ini. Saya merasa ada perubahan dalam diri saya. Mata kuliah ini benar-benar memberi manfaat secara psikologis atau istilahnya softskill. Saya jadi lebih mengetahui diri saya karena dipelajaran ini banyak materi tentang pemahaman diri, cara mengetahui potensi diri dan materi-materi lain yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Mata kuliah ini membantu saya untuk mempunyai kebiasaan yang lebih baik, contohnya saat ada tugas membuat weekly schedule, saya mencoba menjadi diri yang lebih teratur.

Saya pada awalnya sangat tidak bersemangat kuliah apalagi saya berkuliah di jurusan ini karena dipaksa orang tua. Saya juga kurang merasa nyaman berada di kelas karena harus berinteraksi dan mengerjakan tugas dengan teman-teman baru. Jujur saya merasa canggung karena di awal pertemuan pun tidak ada perkenalan mahasiswa satu persatu. Tetapi lama-kelamaan saya menjadi bersemangat karena dapat bertemu teman-teman. Disini saya juga diajarkan bagaimana caranya memanajemen stress, mengubah stress itu menjadi kekuatan serta motivasi, dan teman-teman di kelas juga banyak memberi masukan kepada saya untuk lebih maju dan mereka membantu saya dalam belajar.

Di kuliah ini semua mahasiswa terlihat santai dan menikmati kuliah, walaupun kami sering kelewatan saat sedang bercanda. Tetapi saya suka dengan suasana kuliah yang tidak tegang ini. Setiap hari tidak ada hari tanpa ketawa. Setiap anak juga jadi kelihatan sifat aslinya. Kami bebas berekspresi. Dosen pun mengajar dengan cara yang santai tapi berisi. Kekompakan kami juga semakin bertambah karena metode dosen dalam belajar mengajar seringkali menggunakan permainan ataupun tugas kelompok yang anggotanya ditentukan. Kami jadi saling berbaur. Yang awalnya masih canggung akhirnya semakin membuka diri. Dan saya juga merasakannya. Saya menjadi tidak canggung untuk membuka diri karena teman-teman sangat terbuka.

Mata kuliah OCB ini telah menyadarkan dan membuat diri saya untuk memiliki kepribadian yang lebih baik. Saya juga bisa mengembangkan diri sesuai potensi dan realistis karena telah diajarkan untuk menetapkan tujuan (goal setting) dengan cara yang benar. Dan manfaat yang paling dirasakan dari kuliah ini adalah saya memiliki banyak teman baru.

 Saya (paling kanan) dan teman sekelompok saat melakukan program lapangan "Aksi Menebar Kebaikan" di sebuah panti asuhan
 

©Copyright 2011 Valony Writes Something ♥ | TNB