The Long Journey of Life

Kamis, 25 Agustus 2011
Berjuang di jalan yang sebenarnya bukan kita pilih itu rasanya berat. Apalagi kamu berada di jalan itu karena keterpaksaan. Jalan yang kamu tidak kenal sama sekali. Untuk berjuang dibutuhkan sebuah motivasi yang kuat untuk mendorong diri agar bisa maju. Tapi apa daya jika meletakkan kaki di jalan tersebut saja sudah tidak kuat. Ada bayang-bayang tentang apa yang akan terjadi di jalan yang akan kamu lewati itu. Sebuah ketakutan dan kecemasan. Sebuah rasa tidak percaya diri kalau kamu sebenarnya mampu. Apalagi jalan itu satu arah. Kamu tidak bisa berbalik jika kamu berubah pikiran untuk mencari jalan lain. Jika kamu berbelok, kamu belum tentu sampai ditujuan akhir.

Sebenarnya langkah tepat yang bisa kamu ambil adalah mencoba memberanikan diri untuk berjalan di jalan itu. Mungkin langkah pertama itu cukup berat bagimu. Ada pikiran mengapa saya harus berjalah di jalan ini. Mengapa saya harus berjalan atas tuntutan orang lain. Ini hidup saya, tetapi mengapa saya tidak mempunyai kesempatan untuk mengambil jalan sendiri. Saya bukan robot yang bisa diatur. Saya punya hidup yang akhirnya akan saya jalani sendiri. Dalam hati rasanya ingin memberontak. Sebuah kekuatan besar di dalam diri terus saja memaksa ingin keluar. Sakit rasanya menahan perasaan itu.

Orang mungkin tidak tahu seberapa besar rasa sakit di dalam diri ini. Ini sebenarnya hal sepele. Ya, mungkin orang lain melihat sekilas seperti itu. Tetapi orang lain tidak merasakan bagaimana perjalanan yang akan kamu lewati. Mereka hanya tahu bahwa tujuan akhir kamu indah. Indah menurut siapa? Itu indah menurut orang lain yang sudah pernah. Tetapi setiap orang memiliki nasib yang berbeda. Jalan yang dilewati mungkin memang sama. Tapi selama perjalanan itu apakah selamanya akan menyenangkan? Tidak. Cobaan bisa saja menimpamu.

Sekalinya kamu melangkah, tanggung jawab besar untuk mencapai tujuan akhir ada dipundakmu. Jika sudah terlanjur jangan berhenti di tengah jalan. Pejalan lain akan menyalipmu atau malah menabrakmu. Mulailah jalan perlahan. Anggap saja ini memang nasib kamu untuk berjalan di jalan tersebut. Ikuti arahnya. Nikmati. Maka akhirnya kamu akan merasakan perjalanan yang menyenangkan. Ikuti arusnya. Tidak perlu terburu-buru. Pelan tapi pasti, sehingga kamu tidak melewatkan setiap pemandangan di sekitarmu. Kenali pejalan yang searah. Mungkin salah satu dari mereka memiliki satu tujuan denganmu hingga akhirnya kamu memiliki kawan dalam perjalanan. Jadikan dia sandaran perjalananmu. Berjalanlah bersama orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Jangan sampai salah mengenali karena bisa saja ada pejalan yang ingin mencelakakan atau menunjukan jalan yang salah. Hingga akhirnya kamu sampai tujuan dengan selamat dan siap memulai melewati jalan yang lain.

Ambil hikmah dari setiap cobaan di perjalanan hidupmu. Jika tujuan akhirmu tidak menyenangkan, mungkin kamu belum sampai di tujuan akhir. Mungkin itu hanya salah satu dari cobaan yang kamu lewati untuk mencapai tujuan akhir yang sebenarnya. Keep positive thinking!
 

©Copyright 2011 Valony Writes Something ♥ | TNB