Hari ini adalah hari aku maju presentasi bahasa inggris. Rasanya deg degan banget. Apalagi waktu buat latihan lomba ini cuma sebentar. Tapi alhamdulillah akhirnya semuanya berakhir walaupun ga sesuai hasil yang diharapkan :')
Kekompakkan memang dibutuhkan disebuah kelompok agar tujuannya tercapai dengan baik. Itulah hikmah yang bisa aku ambil dari kelompok bahasa inggris-ku ini. Kelompok ini terbentuk saat aku mengikuti mata kulaih OCB (Output Character Building). Dosen memberikan kami tugas untuk menebar kebaikan. Kelompokku pada saat itu berbeda dengan yang sekarang. Kelompokku yang dulu terdiri dari Machen, Iwan, Si mbah (Dhani), Putri, dan aku sendiri. Kami mengadakan kegiatan aksi menebar kebaikan di sebuat panti asuhan di daerah Babarsari. Setelah kegiatan ini selesai kami diwajibkan oleh dosen untuk mempresentasikan proyek kami di kelas. Tapi sayangnya kelompok kami tidak menang (tugas ini dilombakan). Mata kuliah ini hanya berlangsung sampai Ujian Tengah Semester dan setelah itu diganti dengan mata kuliah Bahasa Inggris. Di mata kuliah ini kami mempunyai tugas akhir untuk mempresentasikan proyek kami pada matkul OCB tetapi dengan bahasa Inggris. Kelompok kami pun dipecah dan kami masing-masing mendapat kelompok baru. Kelompok baruku terdiri dari Putri, Chika, dan Rozaq. Aku memilih mereka karena saya percaya mereka bisa diajak bekerjasama.
Untuk mempersiapkan presentasi ini, aku hampir mengerjakan semuanya. Mulai dari apa yang harus dijelaskan, slide power point, dan lain-lain. Dan alhamdulillah apa yang aku persipakan ternyata membuahkan hasil. Untuk presentasi menggunakan bahasa Inggris kali ini, kelompok kami menang dan kami dijadikan wakil kelas untuk maju presentasi di tingkat jurusan. Jadi setiap pemenang di dalam kelas akan berlomba melawan kelas lain di jurusan Akuntansi.
Semalam suntuk aku merombak presentasi kami menjadi lebih baik. Atas saran teman-teman dan dosen pembimbing kami, Miss Mia, kami mengubahnya. Aku menyusun ulang pokok bahasan kami dan menata ulang slide power point kami. Setiap hari aku mengingatkan kelompokku untuk terus berlatih. Tadinya kami sempat pesimis karena dua orang di kelompok kami tidak cakap berbahasa Inggris, tetapi aku terus meyakinkan bahwa kita bisa kalau terus berlatih.
Setelah sekitar 4 hari latihan, tibalah H-1. Salah satu temanku dalam kelompok ternyata belum juga hafal teks presentasinya. Padahal pada awalnya aku memilih dia karena dia terlihat aktif di kelas, dia juga sering mengikuti organisasi. Aku pikir aku tidak salah memilih orang. Dan setiap aku menanyakan orang tersebut apakah dia sudah hafal, dia hanya menjawab "Ah ini mah sejam dua jam dihafal juga udah bisa."
Tibalah hari ini, hari kami maju presentasi. Kami mendapat urutan tengah-tengah untuk maju. Kami merasa sudah siap untuk maju. Kami mempersipkan pakain kami agar seragam. Yang cewek menggunakan rok dan high heel (sesuai saran dosen) dan yang laki-laki menggunakan sepatu resmi. Secara tampilan memang kami sangat siap.
Di dalam ruang lomba kami sangat deg-degan. Apalagi melihat kelompok lain yang maju dengan sukses. Tetapi kami juga optimis bahwa kami juga bisa, terutama aku. Aku sudah cukup optimis apalagi secara personal aku sudah mempersiapkan diri dengan matang. Kemudian datanglah giliran kami untuk maju. Dengan menggunakan jas almamater berwarna biru kami dengan percaya diri maju ke depan. Bagian pembuka di sampaikan oleh Rozaq. Tetapi begitu di tengan jalan, dia lupa semua apa yang harus dia sampaikan. Dia mulai panik dan memandang ke arahku. Seolah memberikan sinyal pertolongan. Tapi gimana lagi, aku juga tidak bisa membantu karena ini bagian dia. Dia terus diam dan coba mengingat-ingat. Aku cukup malu berada di depan. Begitu pula dengan anggota yang lainnya. Akirnya aku menyuruh dia untuk segera mengakhiri bagiannya dan dilanjutkan oleh bagianku. Bagianku dan anggota lain cukup sukses. Kami berhasil menyampaikan seluruhnya.
Ga bisa ngungkapin perasaanku saat itu. Intinya kesssseeeeel!!!!! Gimana ga kesel kalau kita udah bekerja keras demi suatu kelompok tapi ada satu orang yang ga mendukung dan malah merusaknya. Mungkin aku bisa memakluminya kalau dia gagal setelah berusaha keras. Tapi ini dia gagal karena dia ga mempersiapkan apa-apa sementara teman yang lain bekerja keras buat ini semua hhhhhhhhh *sigh* *sigh* *sigh*